Kamis, 23 Desember 2010

FRAME RELAY




A.    Pengertian Frame Relay
Frame Relay adalah protokol WAN yang beroperasi pada layer pertama dan kedua dari model OSI, dan dapat diimplementasikan pada beberapa jenis interface jaringan. Frame relay adalah teknologi komunikasi berkecepatan tinggi yang telah digunakan pada ribuan jaringan di seluruh dunia untuk menghubungkan LAN, SNA, Internet dan bahkan aplikasi suara/voice.
Frame relay adalah cara mengirimkan informasi melalui wide area network (WAN) yang membagi informasi menjadi frame atau paket. Masing-masing frame mempunyai alamat yang digunakan oleh jaringan untuk menentukan tujuan. Frame-frame akan melewati switch dalam jaringan frame relay dan dikirimkan melalui virtual circuit sampai tujuan.

.

B.     Fitur Frame Relay
Beberapa fitur frame relay adalah sebagai berikut:
   1. Kecepatan tinggi
   2. Bandwidth Dinamik
   3. Performansi yang baik/ Good Performance
   4. Overhead yang rendah dan kehandalah tinggi (High Reliability)

C.    Perangkat Frame Relay
Sebuah jaringan frame relay terdiri dari endpoint (PC, server, komputer host), perangkat akses frame relay (bridge, router, host, frame relay access device/FRAD) dan perangkat jaringan (packet switch, router, multiplexer T1/E1). Perangkat-perangkat tersebut dibagi menjadi dua kategori yang berbeda:
1.      DTE: Data Terminating Equipment
DTE adalah node, biasanya milik end-user dan perangkat internetworking. Perangkat DTE ini mencakup endpoint dan perangkat akses pada jaringan Frame Relay. DTE yang memulai suatu pertukaran informasi.

2.      DCE: Data Communication Equipment
DCE adalah perangkat internetworking pengontrol carrier. Perangkat-perangkat ini juga mencakup perangkat akses, teatpi terpusat di sekitar perangkat jaringan. DCE merespon pertukaran informasi yang dimulai oleh perangkat DTE.

D.    Virtual Circuit (VC) Frame Relay

Pengantar Virtual Circuit (VC)
Suatu jaringan frame relay sering digambarkan sebagai awan frame relay (frame relay cloud), karena jaringan frame relay network bukan terdiri dari satu koneksi fisik antara endpoint dengan lainnya, melainkan jalur/path logika yang telah didefinisikan dalam jaringan. Jalur ini didasarkan pada konsep virtual circuit (VC). VC adalah dua-arah (two-way), jalur data yang didefinisikan secara software antara dua port yang membentuk saluran khusur (private line) untuk pertukaran informasi dalam jaringan.Terdapat dua tipe virtual circuit (VC):

    * Switched Virtual Circuit (SVC)
    * Permanent Virtual Circuit (PVC)


  1. Switched Virtual Circuit (SVC)

Switched Virtual Circuits (SVC), adalah koneksi sementara yang digunakan ketika terjadi transfer data antar perangkat DTE melewati jaringan Frame Relay. Terdapat empat status pada sebuah SVC:
Empat status pada SVC :
1.      Call setup
Call Setup: Dalam status awal memulai komunikasi, virtual circuit (vc) antar dua perangkat DTE Frame Relay terbentuk.

2.      Data transfer
Data Transfer: Kemudian, data ditransfer antar perangkat DTE melalui virtual circuit (vc).



3.      Idling
Idling: Pada kondisi idling, koneksi masih ada dan terbuka, tetapi transfer data telah berhenti.
4.      Call termination
Call Termination: Setelah koneksi “idle” untuk beberapa perioda waktu tertentu, koneksi antar dua DTE akan diputus.

  1. Permanent Virtual Circuit (PVC)
PVC adalah jalur/path tetap, oleh karena itu tidak dibentuk berdasarkan permintaan atau berdasarkan call-by-call. Walaupun jalur aktual melalui jaringan berdasarkan variasi waktu ke waktu (TDM) tetapi circuit dari awal ke tujuan tidak akan berubah. PVC adalah koneksi permanen terus menerus seperti dedicated point-to-point circuit.


Perbandingan PVC vs SVC

PVC lebih populer karena menyediakan alternatif yang lebih murah dibandingkan œleased line. Berbeda dengan SVC, PVC tidak pernah putus (disconnect), oleh karena itu, tidak pernah terdapat status call setup dan termination. Hanya terdapat 2 status :
    * Data transfer
    * Idling


Format Frame Frame Relay
Struktur Frame
Dalam sebuah frame Frame Relay, paket data user tidak berubah, Frame Relay menambahkan header dua-byte pada paket. Struktur frame adalah sebagai berikut:

a.       Flags - menandakan awal dan akhir sebuah frame
b.      Address - terdiri dari DCLI (data link connection identifier), Extended Address (EA), C/R, dan Congestion control information

·         DLCI Value - menunjukkan nilai dari “data link connection identifier”. Terdiri dari 10 bit pertama dari “Address field”/alamat.
·         Extended Address (EA) - menunjukkan panjang dari “Address field”, yang panjangnya 2 bytes.
·         C/R - Bit yang mengikuti byte DLCI dalam “Address field”. Bit C/R tidak didefinisikan saat ini.
·         Congestion Control - Tiga bit yang mengontrol mekanisme pemberitahuan antrian (congestion) Frame Relay.
c.             Data - terdiri dari data ter-encapsulasi dari “upper layer” yang panjangnya bervariasi.
d.            FCS - (Frame Check Sequence) terdiri dari informasi untuk meyakinkan keutuhan frame.

Pendeteksi Error pada Frame Relay

Frame Relay menerapkan pendeteksi error pada saluran transmisi, tetapi Frame Relay tidak memperbaiki error. Jika terdeteksi sebuah error, frame akan dibuang (discarded) dari saluran transmisi. Proses seperti ini disebut :

Cyclic redundancy check (CRC)

Cyclic redundancy check (CRC) adalah sebuah skema “error-checking” yang mendeteksi dan membuang data yang rusak (corrupted). Fungsi yang memperbaiki error (Error-correction) (seperti pengiriman kembali/retransmission data) diserahkan pada protokol layer yang lebih tinggi (higher-layer).

Implementasi Frame Relay

Frame Relay dapat digunakan untuk jaringan publik dan jaringan private perusahaan atau organisasi.

ü  Jaringan Publik
Pada jaringan publik Frame Relay, “Frame Relay switching equipment” (DCE) berlokasi di kantor pusat (central) perusahaan penyedia jaringan telekomunikasi. Pelanggan hanya membayar biaya berdasarkan pemakain jaringan, dan tidak dibebani administrasi dan pemeliharan perangkat jaringan Frame Relay.

ü  Jaringan Private
Pada jaringan private Frame Relay, administrasi dan pemeliharaan jaringan adalah tanggungjawab perusahaan (private company). Trafik Frame Relay diteruskan melalui interface Frame Relay pada jaringan data. Trafik Non-Frame Relay diteruskan ke jasa atau aplikasi yang sesuai (seperti private branch exchange[PBX] untuk jasa telepon atau untuk aplikasi “video-teleconferencing).




E.     Konfigurasi Frame Relay dengan Cisco Router

Konfigurasi LAN di Head Office:

    Network : 10.10.10.0
    Subnet Mask : 255.255.255.0
    Jumlah IP Host : 10.10.10.1 – 10.10.10.254 (254 IP Addresses)
    IP PC Server : 10.10.10.2
    PC Client : 10.10.10.4 & 10.10.10.5
    IP Ethernet Router : 10.10.10.1

Konfigurasi LAN Remote A/Branch Office:

    Network : 10.10.11.0
    Subnet Mask : 255.255.255.0
    Jumlah IP Host : 10.10.11.1 – 10.10.11.254 (254 IP Addresses)
    PC Client : 10.10.11.2 & 10.10.11.4
    IP Ethernet Router : 10.10.11.1

Konfigurasi LAN Remote B/Branch Office:

    Network : 10.10.15.0
    Subnet Mask : 255.255.255.0
    Jumlah IP Host : 10.10.15.1 – 10.10.15.254 (254 IP Addresses)
    PC Client : 10.10.15.2 & 10.10.15.4
    IP Ethernet Router : 10.10.15.1






Gambar Konfigurasi:



Konfigurasi Router Cisco Head Office

Konfigurasi Ethernet

RouterHQ#config term
RouterHQ(config)#interface fastethernet 0/0
RouterHQ(config-if)#ip address 10.10.10.1 255.255.255.0
RouterHQ(config-if)#speed auto
RouterHQ(config-if)#duplex auto
RouterHQ(config-if)#exit

Konfigurasi WAN Serial
Sub-interface for point-to-point connection

RouterHQ#config term
RouterHQ(config)#interface serial 0
RouterHQ(config-if)#encapsulation Frame Relay
RouterHQ(config-if)#Frame Relay LMI-type ansi

RouterHQ(config)#interface serial0.1 point-to-point
RouterHQ(config-subif)#ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
RouterHQ(config-subif)#frame-relay interface-dlci 50
(contoh jika koneksi ke remote A menggunakan DLCI 50)

RouterHQ(config)#interface serial0.2 point-to-point
RouterHQ(config-subif)#ip address 192.168.1.5 255.255.255.252
RouterHQ(config-subif)#frame-relay interface-dlci 100
(contoh jika koneksi ke remote B menggunakan DLCI 100)

Konfigurasi Routing Statik ke Remote A dan Remote B

RouterHQ(config)#ip route 10.10.11.0 255.255.255.0 s0.1
RouterHQ(config)#ip route 10.10.15.0 255.255.255.0 s0.2

=========================================

Konfigurasi Router Cisco Remote A

Konfigurasi Ethernet

RouterA#config term
RouterA#(config)#interface fastethernet 0/0
RouterA#(config-if)#ip address 10.10.11.1 25.255.255.0
RouterA#(config-if)#speed auto
RouterA#(config-if)#duplex auto
RouterA#(config-if)#exit

Konfigurasi WAN Serial
Sub-interface for point-to-point connection

RouterA(config)#interface serial 0
RouterA(config-if)#encapsulation Frame Relay
RouterA(config-if)#Frame Relay LMI-type ansi
RouterA(config-if)#exit
!
RouterA(config)#interface serial0.1 point-to-point
RouterA(config-subif)#ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
RouterA(config-subif)#frame-relay interface-dlci 50

Routing Statik ke Head Office

RouterA(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 s0.1

=========================================

Konfigurasi Router Cisco Remote B

Konfigurasi Ethernet

Konfigurasi Ethernet

RouterB#config term
RouterB#(config)#interface fastethernet 0/0
RouterB#(config-if)#ip address 10.10.15.1 25.255.255.0
RouterB#(config-if)#speed auto
RouterB#(config-if)#duplex auto
RouterB#(config-if)#exit

Konfigurasi WAN Serial
Sub-interface for point-to-point connection

RouterB(config)#interface serial 0
RouterB(config-if)#encapsulation Frame Relay
RouterB(config-if)#Frame Relay LMI-type ansi
RouterB(config-if)#exit
!
RouterB(config)#interface serial0.1 point-to-point
RouterB(config-subif)#ip address 192.168.1.6 255.255.255.252
RouterB(config-subif)#frame-relay interface-dlci 100

Routing Statik ke Head Office
RouterB(config)#ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 s0.1

=========================================
Hasil Show Running Configuration

RouterHQ#sh running
!

inteface FastEthernet 0
ip address 10.10.10.1 25.255.255.0
speed auto
duplex auto

inteface serial 0
encapsulation Frame-Relay
Frame Relay LMI-type ansi

interface serial 0.1 point-to-point
ip address 192.168.1.1 255.255.255.252
frame-relay interface-DLCI 50

interface serial 0.2 point-to-point
ip address 192.168.1.5 255.255.255.252
frame-relay interface-DLCI 100

!

ip classless
ip route 10.10.11.0 255.255.255.0 s0.1
ip route 10.10.15.0 255.255.255.0 s0.2

RouterA#sh running
!
inteface FastEthernet 0
ip address 10.10.11.1 25.255.255.0
speed auto
duplex auto


inteface serial 0
encapsulation Frame-Relay
Frame Relay LMI-type ansi

interface serial 0.1 point-to-point
ip address 192.168.1.2 255.255.255.252
frame-relay interface-DLCI 50

!
ip classless
ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 s0.1

RouterB#sh running
!

inteface FastEthernet 0
ip address 10.10.15.1 25.255.255.0
speed auto
duplex auto

inteface serial 0
encapsulation Frame-Relay
Frame Relay LMI-type ansi

interface serial 0.1 point-to-point
ip address 192.168.1.6 255.255.255.252
frame-relay interface-DLCI 100

!
ip classless
ip route 10.10.10.0 255.255.255.0 s0.1

Popularity: 7%









Jumat, 10 Desember 2010

PENGERTIAN DAN FUNGSI ROUTER, ATM SWITCH MODEM, CSU / PSU COMUNICATION SERVER, MULTIPLEXER DAN X.25 / FRAME



Router adalah sebuah alat jaringan komputer yang mengirimkan paket data melalui sebuah jaringan atau Internet menuju tujuannya, melalui sebuah proses yang dikenal sebagai routing. Proses routing terjadi pada lapisan 3 (Lapisan jaringan seperti Internet Protocol) dari stack protokol tujuh-lapis OSI.

Router berfungsi sebagai penghubung antar dua atau lebih jaringan untuk meneruskan data dari satu jaringan ke jaringan lainnya. Router berbeda dengan switch. Switch merupakan penghubung beberapa alat untuk membentuk suatu Local Area Network (LAN).

Switch ATM adalah penyedia transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.

Switch ATM berfungsi menerima frame data dari slah satu port, source dan destination address dari frame tersebut akan dicek. Switch ATM menyediakan transfer data berkecepatan tinggi antara LAN dan WAN.


Modem (modulator / demodulator) adalah untuk merubah sinyal analog menjadi digital dan sebaliknya. misalnya untuk menghubungkan antara dua komputer melalui dial-up dengan menggunakan line telepon dalam mengakses data melalui jaringan atau internet.
Modem (modulator / demodulator) berfungsi mengkonversi sinyal digital dan analog. Pada pengirim, modem mengkonversi sinyal digital ke dalam bentuk yang sesuai dengan teknologi transmisi untuk dilewatkan melalui fasilitas komunikas analog atau jaringan telepon (public telephone line). Di sisi penerima, modem mengkonversi sinyal ke format digital kembali.


CSU/DSU (Channel Service Unit / Data Service Unit) sama seperti modem, hanya saja
CSU/DSU berfungsi mengirim data dalam format digital melalui jaringan telephone digital. CSU/DSU biasanya berupa kotak fisik yang merupakan dua unit yang terpisah : CSU atau DSU.


Multiplexer mentransmisikan gabungan beberapa sinyal melalui sebuah sirkit (circuit).
Multiplexer berfungsi mentransfer beberapa data secara simultan (terus-menerus), seperti video, sound, text, dan lain-lain.


Communication Server adalah server khusus “dial in/out” bagi pengguna untuk dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.
Communication Server berfungsi agar pegguna dapat melakukan dial dari lokasi remote sehingga dapat terhubung ke LAN.


Switch X.25 / Frame Relay adalah penghubung data lokal/private melalui jaringan data, mengunakan sinyal digital. Unit ini sama dengan switch ATM, tetapi kecepatan transfer datanya lebih rendah dibanding dengan ATM.

Jumat, 26 November 2010

Konfigurasi Frame Relay di CISCO


Pada Router 1 :
R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface serial0/0/0
R1(config-if)#encapsulation frame-relay
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.2 102 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.3 103 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map lmi-type ansi
R1(config-if)#no shut

Pada Router 2 :
R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface serial0/0/0
R1(config-if)#encapsulation frame-relay
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.1 201 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.3 203 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map lmi-type ansi
R1(config-if)#no shut

Pada Router 3 :
R1>en
R1#conf t
Enter configuration commands, one per line. End with CNTL/Z.
R1(config)#interface serial0/0/0
R1(config-if)#encapsulation frame-relay
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.1 301 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map ip 10.10.10.2 302 broadcast
R1(config-if)#frame-relay map lmi-type ansi
R1(config-if)#no shut
R1(config-if)#end

R3#show interfaces serial0/0/0
Serial0/0/0 is up, line protocol is up (connected)
Hardware is HD64570
Internet address is 10.10.10.3/24
MTU 1500 bytes, BW 1544 Kbit, DLY 20000 usec, rely 255/255, load 1/255
Encapsulation Frame Relay, loopback not set, keepalive set (10 sec)
LMI enq sent 462, LMI stat recvd 462, LMI upd recvd 0, DTE LMI up
LMI enq recvd 0, LMI stat sent 0, LMI upd sent 0
LMI DLCI 0 LMI type is ANSI Annex D frame relay DTE
Broadcast queue 0/64, broadcasts sent/dropped 0/0, interface broadcasts 0
Last input never, output never, output hang never
Last clearing of "show interface" counters never
Input queue: 0/75/0 (size/max/drops); Total output drops: 0
Queueing strategy: weighted fair
Output queue: 0/1000/64/0 (size/max total/threshold/drops)
Conversations 0/0/256 (active/max active/max total)
Reserved Conversations 0/0 (allocated/max allocated)
5 minute input rate 41 bits/sec, 0 packets/sec
5 minute output rate 20 bits/sec, 0 packets/sec
113 packets input, 7790 bytes, 0 no buffer
Received 0 broadcasts, 0 runts, 0 giants, 0 throttles
0 input errors, 0 CRC, 0 frame, 0 overrun, 0 ignored, 0 abort
57 packets output, 3900 bytes, 0 underruns
0 output errors, 0 collisions, 2 interface resets
0 output buffer failures, 0 output buffers swapped out
0 carrier transitions
DCD=up DSR=up DTR=up RTS=up CTS=up

R3#show frame-relay lmi
LMI Statistics for interface Serial0/0/0 (Frame Relay DTE) LMI TYPE = ANSI
Invalid Unnumbered info 0 Invalid Prot Disc 0
Invalid dummy Call Ref 0 Invalid Msg Type 0
Invalid Status Message 0 Invalid Lock Shift 0
Invalid Information ID 0 Invalid Report IE Len 0
Invalid Report Request 0 Invalid Keep IE Len 0
Num Status Enq. Sent 502 Num Status msgs Rcvd 502
Num Update Status Rcvd 0 Num Status Timeouts 16

R3#show frame-relay map
Serial0/0/0 (up): ip 10.10.10.1 dlci 301, static, broadcast, CISCO, status defined, active
Serial0/0/0 (up): ip 10.10.10.2 dlci 302, static, broadcast, CISCO, status defined, active
R3#

Pada PC 1 coba ping ke PC3, klo berhasil...Good Luck kk !!!

Bagi yg mo download file latihan yg lebih kompleks lagi, silakan ke -->

http://www.ziddu.com/download/7156800/LatihanPPPFrameRelay.pdf.html

Senin, 08 November 2010

konfiGurasi AcceSs poiNt

Ada dua buah perangkat wireless, satu buah jenis wireless Access Point (AP) dan sebuah lagi Wireless Cable/DSL Router. Kedua perangkat ini sudah lama tidak difungsikan secara optimal, langsung saja timbul rasa penasaran untuk melakukan konfigurasi AP. Model dan merk perangkat wireless tidak disebutkan, karena tidak dapat fee dari vendor dan memungkinkan exploitasi menjadi lebih mudah oleh pengakses ilegal yang ada di area sekitar kantor he.. he..

Konfigurasi pertama dilakukan terhadap AP, ada passwordnya, password default telah berganti, tidak perlu bertanya ke konfigurator sebelumnya, cari cara untuk melakukan reset ke default factory setting di google.com, dapat beberapa informasi dari forum/milis, setelah dicoba akhirnya konfigurasi AP kembali ke setting awal.

Interface untuk mengatur setting AP dilakukan dengan memasukkan alamat IP perangkat AP melalui browser, beberapa konfigurasi dilakukan, diantaranya dengan:
1. Mengatur supaya AP dapat berfungsi sebagai DHCP server
2. Mencoba fitur Wired Equivalent Privacy (WEP) dan Wi-Fi Protected Access (WPA)
3. Mengatur akses berdasarkan MAC Address device pengakses
4. dsb
Beberapa konfigurasi yang dibuat tidak bekerja dengan baik, misalnya meski DHCP server telah diatur, AP tidak memberikan IP sesuai dengan alokasi yang ditentukan.
Upgade Firmware
Biasanya perangkat yang mempunyai firmware semacam AP akan menyediakan upgrade firmware untuk melakukan perbaikan, bahkan dengan upgrade firmware akan ada fungsi tambahan atau baru. Langsung saja cari firmware terbaru untuk AP di website vendor. Ternyata sudah ada beberapa release terhadap firmware lama yang ada di AP, download firmware versi terakhir. Firmware yang di download berbentuk file executable, jalankan file tersebut akan melakukan decompress dan menghasilkan file README dan firmware update.
Proses upgrade dapat dilakukan secara mudah, yaitu langsung dilakukan melalui browser, masukkan file firmware update, kemudian klik sumbit, dalam waktu kurang dari satu menit proses upgrade selesai dan firmware baru langsung terpasang. Reset ke default factory setting dilakukan sesuai rekomendasi Vendor yang ada di file README.
Upgrade firmware memberikan hasil yang sangat memuaskan, yaitu DHCP server dapat berfungsi dengan baik dan tersedianya fasilitas tambahan/baru yaitu perangkat wireless sekarang fungsinya menjadi tiga jenis:
1. Access Point (fungsi default)
2. Client Bridge Mode
3. Repeater Mode
AP dan Komputer Server
Saat ini AP telah berfungsi dengan baik dan benar, selanjutnya ada keinginan untuk menyiapkan sebuah komputer untuk dijadikan sebuah server yang akan menyediakan fungsi untuk:
1. Pengelolaan user
2. Pengelolaan akses
3. Proxy dan Firewall
4. Pengelolaan authentifikasi
5. Mencatat log/history akses
6. Menyediakan fitur billing
Adakah pembaca yang telah melakukan/memasang aplikasi terpadu open source untuk Linux untuk kebutuhan seperti ini? jika ada, ditunggu komentarnya.

ini adalah cara share koneksi internet kabel dengan 2 LAN card pada windows XP.
ada 4 langkah
1. Jaringan default dari kabel ISP
2. Setting windows agar bisa share koneksi
3. Setting IP pada tiap LAN card
4. Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
Jaringan default dari kabel ISP
ISP via tv kabel -> cable modem -> LAN card komputer pertama. pastikan internetnya sudah hidup dan sudah bisa browsing.

Setting windows agar bisa share koneksi
Start -> Programs -> accessories -> Communications -> Network Setup Wizard
Next sampai muncul windows berikut.

pilih sesuai petunjuk pada gambar

defaultnya adalah LAN card yang konek ke internet. tinggal next saja sampai selesai. kalau minta di save ke disket di tolak jawab NO dan finish.
pastikan Internet Connection Sharing pada LAN properties pada komputer pertama yang terhubung ke cable modem terpilih.
cek “Allow other network users to connect through this computer’s Internet connection”

Setting IP pada tiap LAN card
Setting LAN card yang ke internet (komputer 1) – default dari teknisinya.
- Obtain an iP address automaticaly
- Obtain DNS Server Address Automatically
Setting LAN card yang menuju Komputer Lain (komputer 1) :
IP Address : 192.168.0.5
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : Kosongin aja
DNS : Kosongin aja
Setting LAN card pada Komputer Lain (komputer 2,3,4,5,dsb):
IP Address : 192.168.0.10
Subnet Mask : 255.255.255.0
Default Gateway : 192.168.0.5
Prefered DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Alternate DNS server : Samakan dengan DNS pada LAN card yang konek ke internet
Hubungkan LAN kedua dan silakan browsing
sambungkan LAN card antara komputer 1 dan komputer 2 dengan menggunakan kabel cross. silakan browsing.
tambahan :
bagi yang tidak tau cara setting IP
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
Klik kanan -> Properties (pada Local Area Connection)
pada Tab -> general
cari This connection use the following items -> Internet Protocol [TCP/IP]
klik properties -> pada tab general pilih obtain an iP address automaticaly
ini setting yang DHCP, untuk yang statik pilih Use this following IP address.

bagi yang tidak tau cara liat DNS
Start -> Settings -> Control Panels -> Network Connections
klik kiri 2x pada LAN card yang konek ke internet
pada Tab -> SUpport
ada tombol detail, disana ada yang namanya DNS servers, itulah DNS dynamic yang diberikan oleh ISP anda.
note:
1. gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc ke 2.
2. gunakan kabel straight untuk menghubungkan cable modem dan lan card pc1
ringkasan :
1. pastikan koneksi internet dari ISP sudah jalan.
2. share koneksi pada LAN card pertama. (liat pada bagian Setting windows agar bisa share koneksi)
3. setting IP, subnet mask, gateway dan dns pada tiap LAN card.
4. selamat internet anda sudah di share.
5. jangan lupa gunakan kabel cross untuk menghubungkan lan card pc1 dan lan card pc2

http://bestrack.blogspot.com

Senin, 01 November 2010

template blogger

Cara Mengganti Template di New Blogger


new blogger template berbeda dengan template classic, proses mengganti template juga lebih mudah. Hanya saja perlu download template baru yang ada, kemudian upload lewat account blogger.
Cara Mengganti template di new blogger:
Yang sudah pakai New Blogger Template
  • Login ke blogger.com, setelah masuk ke dashboard, pilih blog yang ingin kamu ganti templatenya. Klik pada link Layout.
  • Setelah halaman Template terbuka, pilih sub menu Edit HTML
  • Sekarang upload fil .xml yang udah kamu download, Klik tombol Browse dan cari dimana file .xml kamu simpan, kemudian klik tombol Upload
Yang masih mamakai Classic Template, mau pakai yang new blogger template
  • Login ke blogger.com, setelah masuk ke dashboard, pilih blog yang ingin kamu ganti templatenya. Klik pada link Template.
  • Setelah halaman Template terbuka, pilih sub menu Customize Design
  • Klik Tombol Upgrade Your Template dan pilih salah satu template yang ada, kemudian klik tombol Save Template
Jadi code nya seperti make classic template, cukup upload dan templatemu langsung berubah. Ingat, selalu backup/ download template yang dipakai sebelum mengganti dengan template baru.